Seperti biasa Kami selalu telat dalam memperingati suatu Acara,termasuk kemarin Pada saat Hari AUTIS sedunia.Kami memang tidak cukup tahu dan ataupun harus kami sebarluaskan dengan apa yang sedikit kami tahu.Kami mengucapkan Selamat Hari Autis kepada 2 orang,Yaitu mereka yang sebagai Orang tua kedua bagi para penderita Autis.Memang autis sendiri sudah banyak terjadi di Dunia,terutama kami mengkhusukan pada Negara Kita Indonesia.Autis terjadi palang banyak pada Anak laki - laki.Sebelumnya kami berterimakasih kepada Wikipedia dan kami mendapatkan info mengenai gejala penderita Autis ini.Dibawah ini merupakan tanda - tandanya.
Pada Penderita Autis biasanya Anak akan :
* - tidak bisa menguasai atau sangat lamban dalam penguasaan bahasa sehari-hari
* - hanya bisa mengulang-ulang beberapa kata
* - mata yang tidak jernih atau tidak bersinar
* - tidak suka atau tidak bisa atau atau tidak mau melihat mata orang lain
* - hanya suka akan mainannya sendiri (kebanyakan hanya satu mainan itu saja yang dia mainkan)
* - serasa dia punya dunianya sendiri
* - tidak suka berbicara dengan orang lain
* - tidak suka atau tidak bisa menggoda orang lain
Itu tadi merupakan gambaran kecil bagaimana perilaku dan sikap anak autis.
Sebenarnya Autis adalah suatu penyimpangan sikap pada seorang anak tentang Respon terhadap dunia atau lingkugan mereka.Umumnya pada penderita Autisme itu,serasa memiliki dunianya sendiri dan kurang merespon orang lain.
Pada keadaan inilah Peran Orang Tua sangatlah dibutuhkan dan bagaimana cinta kasih Orang tua sangatlah dalam kepada Anaknya.Dalam mengasuh Anaknya yang Autis,Mereka sebagai Ortu harus memilki tingkat kesabaran tingkat tinggi dan mental yang kuat,bagaimana tidak?,mereka harus mampu memberikan penjelasan,pembelajran,erta pembelaan terhadap Anaknya yang menderita Autis dan kepada Orang di lingkuannya.Untuk itulah rata - rata Ortu harus bekerja keras dalam Hal ini.Cinta kasihnya terhadap anaknya sedikit sekali mendapat respon dari Anaknya,tapi bagi ortu ini adalah hal biasa selama anaknya bahagia.
Maka Oleh itu,Kami dengan bangga memberikan penghargaan dan pernyataan Khusus Bagi mereka para Orang Tua yang tetap bertahan dan sabar menyayangi anaknya yang menderita Autisme dan Kasih sayangnya adalah kemampuan untuk merubah Sikap anak untuk terlepas dari Autis ini.Ingat,Autis bukanlah penyakit yang tidak bisa sembuh namun akan sembuh jika kita terus berusaha.
Karena itu,Kemarin tanggal 2 April sepatutnya menjadi relavansi hidup dan tantangan untuk maju dan menghilangkan paradigma Autisme di Indonesia dan memberikan Harapan besar bagi Orang tua ataupun Sang Anak sendiri,Amien.
Pada Penderita Autis biasanya Anak akan :
* - tidak bisa menguasai atau sangat lamban dalam penguasaan bahasa sehari-hari
* - hanya bisa mengulang-ulang beberapa kata
* - mata yang tidak jernih atau tidak bersinar
* - tidak suka atau tidak bisa atau atau tidak mau melihat mata orang lain
* - hanya suka akan mainannya sendiri (kebanyakan hanya satu mainan itu saja yang dia mainkan)
* - serasa dia punya dunianya sendiri
* - tidak suka berbicara dengan orang lain
* - tidak suka atau tidak bisa menggoda orang lain
Itu tadi merupakan gambaran kecil bagaimana perilaku dan sikap anak autis.
Sebenarnya Autis adalah suatu penyimpangan sikap pada seorang anak tentang Respon terhadap dunia atau lingkugan mereka.Umumnya pada penderita Autisme itu,serasa memiliki dunianya sendiri dan kurang merespon orang lain.
Pada keadaan inilah Peran Orang Tua sangatlah dibutuhkan dan bagaimana cinta kasih Orang tua sangatlah dalam kepada Anaknya.Dalam mengasuh Anaknya yang Autis,Mereka sebagai Ortu harus memilki tingkat kesabaran tingkat tinggi dan mental yang kuat,bagaimana tidak?,mereka harus mampu memberikan penjelasan,pembelajran,erta pembelaan terhadap Anaknya yang menderita Autis dan kepada Orang di lingkuannya.Untuk itulah rata - rata Ortu harus bekerja keras dalam Hal ini.Cinta kasihnya terhadap anaknya sedikit sekali mendapat respon dari Anaknya,tapi bagi ortu ini adalah hal biasa selama anaknya bahagia.
Maka Oleh itu,Kami dengan bangga memberikan penghargaan dan pernyataan Khusus Bagi mereka para Orang Tua yang tetap bertahan dan sabar menyayangi anaknya yang menderita Autisme dan Kasih sayangnya adalah kemampuan untuk merubah Sikap anak untuk terlepas dari Autis ini.Ingat,Autis bukanlah penyakit yang tidak bisa sembuh namun akan sembuh jika kita terus berusaha.
Karena itu,Kemarin tanggal 2 April sepatutnya menjadi relavansi hidup dan tantangan untuk maju dan menghilangkan paradigma Autisme di Indonesia dan memberikan Harapan besar bagi Orang tua ataupun Sang Anak sendiri,Amien.