• Antara Aku dan Rokok-Rokokku..
  • Jeritan Akan Keadaan..
  • Dan dunia yang semakin sesak..

Berbagi Sedikit Tentang Flash Fiction

Ketika banyak orang bertanya tentang genre dan tentang apa buku ini, saya hanya bisa menjawab; Flash Fiction

***

Flash fiction adalah karya fiksi yang sangat singkat, bahkan lebih ringkas daripada cerita pendek. Walaupun tidak ada ukuran jelas tentang berapa ukuran maksimal sebuah flash fiction, umumnya karya ini lebih pendek dari 1000 atau 2000 kata. Rata-rata flash fiction memiliki antara 250 dan 1000 kata. (Sebagai perbandingan, ukuran cerita pendek berkisar antara 2.000 dan 20.000 kata. Rata-rata panjangnya antara 3.000 dan 10.000 kata.)

***

Beberapa karya di Indonesia sudah menyebut flash fiction dengan beberapa nama[rujukan?]. Graffiti Imaji terbitan Yayasan Multimedia Sastra, sebagai contoh, adalah antologi “cerpen pendek”. Flash! Flash! Flash! terbitan Gradien menyebut dirinya sebagai kumpulan “cerita sekilas”. Sejumlah sastrawan juga menyebutnya sebagai “cerita mini”, disingkat “cermin”. Semua ini mengacu pada rupa flash fiction yang sepertinya dirancang untuk dibaca sekaligus. Keterbatasan jumlah kata flash fiction sendiri sering kali memaksa beberapa elemen kisah (protagonis, konflik, tantangan, dan resolusi) untuk muncul tanpa tersurat; cukup hanya disiratkan dalam cerita. Secara ekstrem, prinsip ini dicontohkan oleh Ernest Hemingway dalam cerita enam katanya, “Dijual: sepatu bayi, belum pernah dipakai.”

***

Flash fiction sering disebut dengan nama lain “sudden fiction”, “micro fiction”, “postcard fiction” atau “short-short fiction”. Jenis fiksi ini adalah sub-genre dari cerita pendek (cerpen). Ciri khas dari genre ini adalah jumlah kata yang lebih sedikit. Cerpen yang biasa kita kenal memiliki jumlah kata berkisar 2.000-20.000 kata. Sedangkan flash fiction memiliki jumlah kata kurang dari 2000 kata, sehingga secara umum flash fiction yang ditulis akan berkisar antara 250-1500 kata. Sebagai panduan, biasanya flash fiction dimaksudkan untuk dibaca sekejab (flash), atau sepuntungan rokok. Karena jumlah kata yang sedikit, seringkali flash fiction berbeda dalam elemen pembentuk cerita. Kalau dalam novel atau cerpen tradisional misalnya kita bisa membuat karakter baik protagonis, antagonis, setting, konflik, dan penyelesaian, seringkali karena sedikitnya kata yang bisa dipakai beberapa elemen ini bisa hilang.

***

Sebenarnya flash fiction sudah ada sejak lama, namun perkembangan internet dan blog yang menghendaki karya yang terus menerus diupdate maka flash fiction mulai mendapat tempatnya. Kemudian beberapa majalah mulai memuatnya, dan kemudian mulai merambah buku. Versi lain dari flash fiction adalah micro fiction atau short-short fiction. Berbeda dengan yang lain, kalau kita membuat micro fiction maka semua elemen cerita harus muncul, yaitu karakter, setting, konflik dan penyelesaian. Ini lebih repot lagi. Kadang-kadang kalau dibaca, micro fiction ini malah terasa seperti puisi dalam bentuk prosa. Microfiction ini memiliki jumlah kata berkisar 300 kata.

***

Microfiction sudah pendek, ternyata ada yang lebih pendek lagi yaitu nanofiction. Nanofiction berasal dari istilah yang diperkenalkan oleh R. Sean Borgstrom untuk mendeskripsikan sesuatu yang dipakai dunia game. Mungkin beberapa tahun lalu kita pernah gemar memainkan permainan karu Magic:The Gathering. Kalau dilihat di bagian bawah kartu tertulis beberapa kata yang menceritakan tentang karakter yang ada pada kartu. Seperti itulah nanofiction. Walaupun cuma separagraf, kata-kata yang tercantum dalam kartu tersebut mendeskripsikan motif, atmosfer permainan, dan latar belakang karakter tersebut. Beberapa jenis flash fiction terbentuk berdasar jumlah kata yang boleh dipakai. Misalnya 55 fiction dimana jumlah katanya harus 55 kata. Tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang (tidak termasuk judul). Kemudian ada Drabble dimana jumlah katanya harus 100 kata. Kalau dipikir-pikir, repot juga kalau harus menulis dibatasi sebanyak sekian kata. Semua kata harus dipikirkan kegunaannya supaya efektif. Tidak boleh membuat tulisan dengan gaya mendayu-dayu, karena bisa membuat kata-kata yang dipakai bertambah banyak.
0 Responses

 

hope you like jamming too . . . Design by Insight © 2009